Mengenal Jejak Sejarah Bâpo, Kearifan Lokal dan  Religiusitas

Judul Buku: Lewoeleng – Jejak Sejarah Bâpo, Kearifan Lokal & Religiusitas I Penulis: P. Andreas Bisa Bao, OFM I Editor: Ola Tukan, Andre, OFM I Penyunting: Dwi Sulistyantarto I Sampul: P. Andreas Bisa Bao, OFM I Penerbit: ALTHERAS PUBLISHING (2025) I Jumlah halaman: VIII + 138 halaman

____________________________________

Manusia dan kebudayaan memiliki kaitan yang sangat erat. Keduanya saling mengandaikan. Satu akan mati tanpa yang lain, dan sebaliknya. Manusia akan mengalami kepunahan tanpa sistem kebudayaan.

Kebudayaan akan menjadi sesuatu yang abstrak tanpa manusia yang mewujudkan nilai-nilai budaya dalam suatu komunitas sosial. Kita dapat mengatakan bahwa manusia dan kebudayaan bagaikan dua sisi dari satu mata uang yang sama. Kebudayaan memberikan kelengkapan dan kesempurnaan hidup suatu komunitas sosial. Suatu masyarakat akan kehilangan identitas manakala kehilangan kebudayaan sebagai sumber nilai dan moral kehidupan sosial setiap hari.

Konteks manusia Lewoeleng di Leragere, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT yang diangkat dalam Jejak Sejarah Bâpo, Kearifan Lokal dan Religiusitasnya yang disoroti sebagai cetakan kedua ini adalah upaya serius untuk menggambarkan secara sungguh-sungguh asal-usul serta peristiwa termasuk hal ikhwal yang turut membentuk identitas dirinya dalam perjalanan dari Lepan Batan hingga menetap secara definitif di Lewoeleng.

Dengan segenap hati dan budi, penulis menghaturkan berlimpah syukur kepada Penguasa Langit dan Bumi (Lera Wulâ Tana Ē’â) yang telah memperkenankan segenap anak tanah Lewoeleng yakni: Pemerintah Desa Lewoeleng, Para Kepala Suku, Para Tokoh Masyarakat serta Para Orang Muda untuk bersatu hati membangun kerjasama (bau mau boti mohti, tali tulu pohta bora) hingga menghadirkan historiografi ini.

_Terimakasih untukmu semua seraya tetap memohon berkat dari-Nya, kiranya berkat surgawi dan duniawi memenuhi hati dan budi kita untuk terus memperdalam, menganimasi dan mempromosikan Jejak Sejarah Bâpo, Kearifan Lokal dan Religiusitas orang Lewoeleng seraya terus menerus merevitalisasi budaya serta kearifan lokal yang telah ikut serta membentuk peradaban kita dan dunia,” tulisnya di pengantar.

Kehadiran buku ini akan memperkaya kazanah buku yang memberikan asupan generasi muda untuk mengetahui budaya leluhur mereka; tujuannya agar mereka tidak tercerabut dari akar budaya mereka. (AP)

 

Author: altheras_admn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *